Penduduk Iran terdiri dari banyak etnis dan golongan mulai dari Kristen,
Yahudi, Zoroastrian, Baha’is, Sunni, dan Syiah sebagai golongan
penguasa. Namun, di antara golongan-golongan tersebut, kaum Sunni lah
yang paling banyak ditindas oleh pemerintah Iran, dikarenakan perbedaan
masalah aqidah antara Syiah dan Sunni.
Pencetus pertama paham Syi’ah ini adalah seorang Yahudi dari negeri
Yaman (Shan’a) yang bernama Abdullah bin Saba’ Al-Himyari, yang
menampakkan keislaman di masa kekhalifahan ‘Utsman bin Affan. Syaikhul
Islam Ibnu Taimiyyah berkata: “Asal Ar-Rafdh ini dari munafiqin dan
zanadiqah (orang-orang yang menampakkan keislaman dan menyembunyikan
kekafiran). Pencetusnya adalah Abdullah bin Saba’ Az-Zindiq. Ia
tampakkan sikap ekstrem di dalam memuliakan ‘Ali, dengan suatu slogan
bahwa ‘Ali yang berhak menjadi imam (khalifah) dan ia adalah seorang
yang ma’shum (terjaga dari segala dosa,).” (Majmu’ Fatawa, 4/435).
Tak pelak, ajaran Syiah sudah dianggap sebagai ajaran sesat dalam
Islam dan ulama-ulama besar internasional pun sudah mengharamkannya. Dan
hingga dibawah kekuasaahingga sekarang ini, tampaknya nasib kaum Sunni
di Iran akan tetap terus tertindas dan tertekan.
selengkapnya klik artikel dibawah :
https://www.islampos.com/ini-dia-bukti-syiah-bukan-dari-islam-45491/
http://www.syiahindonesia.com/2014/12/inilah-35-alasan-mengapa-syiah-di.html
http://www.eramuslim.com/berita/tahukah-anda/iran-adalah-mayoritas-syiah-bagaimanakah-islam-sunni-di-iran.htm#.Vi3MzG5IpDs
0 comments:
Post a Comment